Bagi para dosen, menggapai cita-cita harus ditempuh dengan menuntut ilmu di jenjang pendidikan formal tertinggi yaitu S3. Bagi saya, dan mungkin beberapa orang lain yang tidak bisa melanjutkan kuliah ke luar negeri karena beberapa hal membidik beasiswa sama pentingnya dengan membidik program studi dan universitas. Maka, merencanakan beasiswa dan pendaftaran kuliah harus berjalan secara simultan.
Beasiswa BUDI DN (Beasiswa Unggulan Dosen Indonesia Dalam Negeri) adalah program beasiswa Kemenristek DIKTI bekerja sama dengan LPDP (Lembaga Pengelolaan Dana Pendidikan). Karena milik Kemenristek DIKTI dan pelamar sudah memenuhi kualifikasi dosen, maka DIKTI sudah tidak perlu membuat cara seleksi yang sulit-sulit. Cukup mendapatkan rekomendasi pimpinan perguruan tinggi asal dan melengkapi persyaratan administrasi di laman BUDI DN, awardee sudah mendapatkan 1 kunci untuk lolos beasiswa. Kunci kedua yang harus dipenuhi adalah lolos atau diterima di universitas tujuan.
Kita mulai pembahasan dari sisi pemberi beasiswa dulu ya… . BUDI DN mensyaratkan beberapa hal prinsip, yaitu calon peserta haruslah dosen artinya harus mempunyai NIDN. Syarat mutlak lain adalah adanya rekomendasi atau surat izin belajar dari atasan (formatnya bisa diunduh di laman pendaftaran BUDI DN). Pendaftar juga harus lolos TPA (Bappenas) > 550 untuk S3 dan TOEFL (ITP > 500) atau yang setara seperti IELTS, TOEIC, dan TOEP. Selanjutnya, scan setiap dokumen yang diperlukan dan convert menjadi format PDF. Satu persatu dokumen administratif ini tidak boleh ada yang tercecer dan tertinggal, harus lengkap-lengkapnya dilamoirkan sesuai format dan size yang diminta.
Pendaftar harus membuat 3 essay yang sebenarnya tidak telalu sulit. Cukup lakukan perenungan medalam dan tuliskan hasilnya dalam 3 judul “sukses terbesar dalam hidupku,” “kontribusiku pada negeri yang telah, sedang, dan akan kuberikan,” serta “rencana studi.” Hal terpenting dari essay ini adalah hindari plagiarism. Tuliskan ide anda, apa adanya dengan penuh harapan dan optimisme. Pikiran yang positif tentu akan membuat hasil tulisan anda menjadi lebih berenergi.
BUDI DN dibuka mulai sekitar akhir Mei, jadi calon pendaftar harus mulai sering membuka website DIKTI pada bulan-bulan tersebut. Masukkan berkas secara bertahap sambil melengkapi persyaratan pendaftaran di universitas tujuan. Pastikan setiap hari minimal 1x cek hasil unggahan anda pada website. Beberapa awardee menceritakan pengalamannya harus mengunggah kembali karena dokumennya hilang. Jadi, harus dikawal terus ya Bapak Ibu… .
Selanjutnya, karena link pendaftaran BUDI DN bertaut dengan link pendaftaran universitas, maka pastikan sinkronisasi dokumen di keduanya, maksudnya tidak ada dokumen sejenis yang berbeda isinya pada kedua laman. Pastikan data yang diisi benar, karena BUDI DN seleksinya administratif banget.
Sejak Anda mendaftar, semua dokumen dan bukti pembayaran harus disimpan rapi. Bukti pembayaran pendaftaran, SPP, tiket pesawat, dan boarding pass adalah dokumen penting yang harus dirawat. Seluruh bukti pembayaran ini akan direimburse oleh LPDP pada saat pembekalan.