Faith and Religion dalam Patient Empowerment

      No Comments on Faith and Religion dalam Patient Empowerment

Patient Empowerment melibatkan berbagai aspek dalam diri pasien untuk mencapai perubahan perilaku, emosi, dan sikap. Penerimaan pasien terhadap penyakitnya dalam berbagai penelitian menunjukkan pengaruh yang positif terhadap ketiga hal tersebut.

Pasien-pasien long term care seperti diabetes, gagal ginjal, stroke, DM, dan kanker membutuhkan penerimaan atas penyakitnya agar menimbulkan optimisme dan semangat dalam perbaikan perilaku. Pasien dengan fatalistic beliefs yang menyakini bahwa penyakit adalah hukuman dari Tuhan atau sebagai kutukan dari Tuhannya biasanya akan mengalami kesulitan dalam perubahan perilaku.

Hubungan dengan Tuhan atau penerimaan terhadap penyakit ini berhubungan dengan self efficacy. Pasien dengan fatalistic belief umumnya memiliki self efficacy yang rendah. Pasien dengan self efficacy yang rendah perlu dilakukan pendekatan tersendiri. Pendekatan kulturan, moral, dan agama pada umumnya dapat meingkatkan kepercayaan diri pasien utnuk dapat mengelola diri dan penyakitnya.

 

Bersambung…

 

Referensi:

Omu O,  Reynolds F , 2014, Religious faith and self-efficacy among stroke patients in Kuwait: health professionals’ views, Disabil Rehabil. 2014;36(18):1529-35, diakses dari https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/24564360 pada 28 Februari 2014.

About Merita Arini

Penulis adalah staf pengajar pada Prodi Manajemen Rumah Sakit, Program Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Yogyakarta; menekuni bidang patient safety termasuk risk management, behaviour, infection control, etc.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *