Merubah Blame Culture pada Fasilitas Kesehatan untuk Peningkatan Keselamatan Pasien

Budaya merupakan landasan yang paling utama dalam peningkatan keselamatan pasien di fasilitas kesehatan, hal tersebut terdiri dari sikap, nilai, keyakinan serta perilaku yang dikemas menjadi satu dalam menerapkannya. Blame atau shame culture yang kita kenal sebagai budaya menyalahkan, menuntut individu untuk melakukan kinerja yang sempurna serta bertanggung jawab penuh atas kinerja yang dilakukannya. Individu yang melakukan kesalahan akan difokuskan pada kelemahannya sehingga berakibat buruk pada kenyamanan dalam berkerja, melewatkan kesempatan untuk belajar dan mengimplementasikan perubahan serta penurunan laporan insiden baik individu maupun tim (Sproll, 2018).

Terciptanya budaya keselamatan pasien yang aman di fasilitas kesehatan dapat dicapai dengan kinerja yang sempurna melalui pendidikan, profesionalisme, serta menjaga kewaspadaan keselamatan yang tepat. Membangun dan menerapkan budaya keselamatan pasien yang aman dapat dicapai dengan transparansi dan menerapkan tranparansi yang cerdas untuk  perubahan di dalam budaya itu sendiri. Budaya belajar sejatinya harus berasal dari komitmen terlebih dahulu. Menyalahkan kegagalan dalam pemberikan perawatan bukan solusi yang baik. Yang sering terjadi ketika ada kesalahan individu langsung tergesa-gesa menyalahkan dan langsung meminta pertanggungjawaban. Pembelajaran dapat ditingkatkan dengan melihat kesalahan sebagai peluang untuk pembelajaran yang lebih luas dan jelas seperti kesalahan yang terjadi di ruang operasi sebagai kesempatan untuk meningkatkan kerja tim dan komunikasi untuk mendiskusikan solusi terbaik untuk pasien. Sikap saling menyalahkan bukanlah solusi untuk mengurangi kesalahan, dari hal tersebut kita memerlukan pola pikir baru untuk meningkatkan kualitas dalam memberikan pelayanan serta mengurangi bahaya pada pasien (UK Government, 2006).

Untuk melangkah lebih jauh dalam perubahan meningkatkan kualitas pelayanan pada pasien memanfaatkan kekuatan transparansi untuk meningkatkan penggunaan sumber daya untuk menurunkan angka kematian. Negara maju seperti Inggris telah berkerja sama dengan Royal College of Physicians untuk mengembangkan dan meluncurkan metode standar untuk meninjau catatan pasien yang telah meninggal di rumah sakit. Hal tersebut bertujuan untuk membuat seseorang tidak menyalahkan diri sendiri dan kemampuannya atas perawatan yang buruk. Halangan terbesar untuk  pencegahan kesalahan dalam dunia medis adalah menghukum orang karena melakukan kesalahan. Bersikap jujur, terbuka, serta berkomitmen pada hukum memungkinkan regulator profesional lebih fleksibel untuk menyelesaikan insiden keselamatan pasien tanpa pengadilan yang menegangkan, dimana para professional memiliki keberanian untuk mengakui kesalahan mereka.

Menurut Theodosios, 2012 hal yang harus dibutuhkan dalam membangun learning culture di fasilitas kesehatan, sebagai berikut:

  1. Kepemimpinan

Pentingnya kemampuan pemimpin untuk memahami dasar tentang keselamatan kerja dan alasan untuk fokus pada keselamatan kerja yang merupakan lingkungan beresiko tinggi dan berupaya untuk menyelarasan visi/ misi, kompetensi staf, dan sumber daya manusia. Kurangnya kepemimpinan dikaitkan sebagai penghambat budaya keselamatan pasien.

  1. Kerja tim

Hubungan yang baik serta terbuka antara rekan kerja dan praktisi yang lain. Dalam proses perawatan pasien dengan penyakit yang kompleks dibutuhkan penerapan kinerja tim yang berkolaborasi yang baik untuk mencapai budaya keselamatan pasien di seluruh sistem.

  1. Pelayanan kesehatan berbasis bukti

Standarisasi pelayanan dirancang untuk mengoptimalkan dalam pemberian pelayanan terbaik berbasis bukti yang berupa proses standar, protokol, daftar tilik, dan pedoman, dianggap menunjukkan budaya keselamatan.

  1. Komunikasi

Pentingnya menanamkan kominikasi yang baik Antara rekan kerja agar membangun rasa percaya dan keterbukaan antara sesama tim sehingga terciptanya umpan balik yang baik dalam berkomunikasi. Hal tersebut merupakan hal yang penting dalam budaya keselamatan kerja.

  1. Belajar

Meningkatkan kesadaran, menerapkan budaya belajar tentang keselamatan pasien dan belajar dari kesalahan di dalam lingkungan kerja merupakan hal yang sangat penting. Petugas kesehatan diharuskan untuk memhami dasar tentang ilmu keselamatan dan menjadikan organisasi memiliki keandalan tertinggi.

  1. Mengakui kesalahan

Amat penting mengimplementasikan budaya mengakui kesalahan sebagai kegagalan sistem daripada kegagalan individu. Dalam hal ini beban kerja menjadi faktor penyebab kesalahan. Beban kerja yang tinggi dalam bentuk tekanan dapat mempengaruhi perhatian atau fokus oleh seseorang tenaga kesehatan ketika memberikan pelayanan untuk keselamatan.

  1. Pelayanan kesehatan berpusat pada pasien (patient centered care)

Perawatan yang berpusat pada pasien merupakan kualitas hubungan pribadi, profesional dan organisasi. Tidak hanya pasien peran keluarga juga penting untuk media penghubung Antara rumah sakit dan masyarakat.sebagai upaya promosi perawatan. Perawatam yang berpusat pada pasien dapat membantu pasien menjadi lebih aktif dalam konsultasi tentang kesehatannya. Hal tersebut melatih dan membiasakan tenaga kesehatan untuk menjadi lebih penuh perhatian, informatif, dan empatik serta mengubah peran tenaga kesehatan menjadi kemitraan, solidaritas, empati, dan kolaborasi.

Berdasarkan penjelasan di atas dibutuhkan kepemimpinan yang kuat dan kesadaran dari petugas kesehatan untuk melakukan perubahan pada budaya yang adil dan aman dengan tidak saling menyalahkan. Perubahan besar dimulai dari menciptakan sistem agar tidak menyalahkan bahkan meng-encourage individu agar berani mengakui kesalahan dan belajar dari kesalahan.  Selain itu, komunikasi yang efektif dan kepatuhan terhadap peraturan atau standar yang berlaku harus diterapkan.

REFERENSI

Sproll, Barb. 2018. Shifting from Blame-&-Shame to a Just-and-Safe Culture. http://www.cphm.ca/uploaded/web/Professional%20Development/2018/Culture-Shift-101/Blame-Shame-to-Just-Safe-Web.pdf. Accesed January 5, 2020.

UK Government. 2016. From a blame culture to a learning culture. https://www.gov.uk/government/speeches/from-a-blame-culture-to-a-learning-culture. Accesed January 5, 2020.

Stavrianopoulos, Theodosios. 2012. The Development of Patient Safety Culture. http://www.hsj.gr/medicine/the-development-of-patient-safety-culture.pdf. Accesed January 5, 2020.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *