Analisis Data Mixed Method

      No Comments on Analisis Data Mixed Method

oleh: dr. Merita Arini, MMR

Melakukan analisis data penelitian mixed method  tidak dapat dilepaskan dari analisis data kualitatif dan kuantitatif yang membangunnya. Seringkali mahasiswa terlupakan menjelaskan bagaimana melakukan mixing atau merge atau integrasi analisis kedua data tersebut. Pada saat menuliskan proposal atau laporan penelitian, mahasiswa hanya menampilkan analisis dan interpretasi data kuantitatif dan kualitatif secara terpisah. Perlu diingat bahwasanya mixed method sebagaimana definisinya merupakan perpaduan pelaksanaan penelitian kuantitatif dan kualitatif beserta analisis datanya. Kedua analisis data tidak dapat berdiri sendiri untuk memberikan kontribusi dalam menjawab masalah penelitian. Oleh karena itu, peneliti perlu menjelaskan bagaimana merge data dilakukan sesuai dengan desain penelitian yang dilakukan di samping analisis untuk masing-masing.

Cara melakukan merge ditentukan oleh desain mixed method yang dipilih, di antaranya sebagai berikut,

  1. Desain Sekuensial Eksplanatori

Pada penelitian sekuensial eksplanatori, data kuantitatif dianalisis sesuai dengan desain yang ditentukan kemudian dilanjutkan dengan pengambilan data kualitatif dan analisisnya. Pada Interpretasi data, peneliti menjelaskan bahwa analisis data kualitatif menerangkan (to explain) apa yang didapatkan dari analisis hasil penelilitian kuantitatif.

  1. Desain Sekuensial Eksploratori

Desain ini merupakan alur sebaliknya dari rancangan sekuensial eksplanatori. Pada desain ini penelitian kualitatif dilakukan terlebih dahulu kemudian dianalisis hasilnya, umumnya dilanjutkan dengan atau digunakan untuk membangun tahap kedua (kuantitatif). Membangun di sini dapat berarti sebagai dasar penyusunan instrumen atau intervensi yang dilakukan pada tahap kuantitatif. Selanjutnya peneliti menjelaskan adanya merge analisis data bahwa hasil analisis data kualitatif digunakan untuk mengembangkan tahap berikutnya.

  1. Desain Konkuren/ Paralel

Penelitian ini cukup sering dilakukan oleh mahasiswa, di mana penelitian kuantitatif dan kualitatif dilakukan dalam waktu yang sama dan dianalisis secara independen sesuai desainnya masing-masing. Peneliti kemudian melakukan analisis dengan menguhubungkan dan atau membandingkan hasil analisis data kuantitatif dan kualitatif serta memberikan interpretasi.

  1. Embedded Design

Pada desain ini terdapat prioritas yang berbeda pada salah satu desain (kuantitatif atau kualitatif). Mirip seperti pada desain sekuensial eksplanatori, di mana data kualitatif dapat bersifat menerangkan data kuantitatif namun pada tahap ini metode kualitatif hanya sebagai komplementer untuk melengkapi dan mengembangkan data kuantitatif yang dilakukan sebelum, selama, maupun sesudah desain utama dilakukan. Peneliti selanjutnya melakukan interpretasi dari kedua analisis data yang diperoleh.

Sebaliknya, jika data kualitatif merupakan yang utama, maka data kuantitatif merupakan penegas atau melengkapi data utama (kualitatif). Sama halnya dengan yang dijelaskan di atas, desain yang disematkan ini (embedded) dapat dilakukan sebelum/ selama/ sesudah penelitian utama.

Data dari desain tersemat (embedded) ini tidak memiliki arti yang cukup penting jika ia berdiri sendiri tanpa ada data/ hasil analisis data utama. Sebagai contoh pada penelitian tentang kepatuhan dokter dalam menggunakan obat-obatan sesuai formularium, peneliti bermaksud menggali hal-hal yang mempengaruhi kepatuhan. Pada penelitian tersebut, peneliti juga mengambil data tentang jumlah dan jenis obat yang digunakan oleh masing-masing dokter serta jenis diagnosis yang ditegakkan kemudian melakukan analisis deskriptif untuk mendapatkan frekuensi dan presentase serta melakukan cross-tabulation sederhana untuk mendapatkan gambaran hubungan jenis dan jumlah  obat dengan diganosis yang ditegakkan. Data kuantitatif ini kurang bermakna jika berdiri sendiri karena tidak memenuhi kaidah sampling untuk dapat dilakukan generalisasi. Namun data ini menjadi penting ketika disematkan dengan analisis hasil penelitian kualitatif.

  1. Multiphase Design

Pada tahap multifase peneliti dapat menjelaskan bagaimana hubungan antar data kuantitatif dan kualitatif pada setiap fase. Peneliti juga dapat menjelaskan bagaimana interpretasi hasil penelitian dibangun dalam beberapa fase penelitian yang mana hasil penelitian sebelumnya menunjang hasil penelitian berikutnya.

Pembaca dapat membaca tulisan sebelumnya terkait bagaimana “Memilih Desain Mixed Method”  untuk mendapatkan gambaran yang lebih menyeluruh mengenai penelitian-penelitian ini.

 

 

REFERENSI:

Creswell JW, Clark VLP, 2011, Designing and Conducting Mixed Methods Research, California: SAGE.

 

 

 

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *